1 Latar belakang masalah. Pemikiran-pemikiran ekonomi yang berkembang saat ini telah mengalami suatu proses yang panjang. Perkembangannya berlangsung berabad-abad seiring dengan munculnya peradaban-peradaban yang ada di dunia. Bahkan pemikiran tersebut mulai tampak sejak zaman batu, perunggu, dan besi. MaulanaHasanudin adalah sultan pertama Kerajaan Banteng. Namun, Fatahillah adalah peletak dasar kerajaan Banten. Hal ini disebabkan a. Maulana Hasanudin tidak memiliki kemampuan kuat dalam memimp Akibatdari merkantilisme ini adalah timbulnya kolonialisme dimana negara-negara Eropa mendirikan wilayah jajahan di berbagai penjuru dunia. Koloni atau wilayah jajahan ini didirikan untuk mensuplai negara Eropa dengan komditas dagang, yang kemudian bisa diekspor untuk memberi keuntungan dagang yang besar. Di Inggris, Merkantilisme mulai 1 Adam Smith. Adam Smith-lah tokoh sentral dalam mazhab ini. Pemikiran-pemikiran tentang masalah-masalah ekonomi dituangkannya dalam karyanya yang berjudul "An Inquiry into the Nautre and Causes of the Wealth of Nations". Dasar falsafah adalah bahwa tata susunan masyarakat agar didasarkan atas hokum alam yang secara wajar berlaku dalam dunia Kesempatanpertama Napoleon menampakkan kebolehannya adalah di tahun 1793, dalam pertempuran di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang Perancis. Larutankapur yang mengendap dan menempel di langit-langit goa akan membentuk stalagtit dan bila mengendap dan menempel di dasar goa akan membentuk stalagmite (Gambar 1.11) Kadang-kadang dalam goa peletakdasar untuk komersialisasi yang makin meningkat di kawasan itu setelah tahun 1400 (abad ke-15). yang dianut oleh negara-negara di Eropa. Merkantilisme merupakan cara untuk Embrio perbankan modern pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke-15 dan 16, meski belum berbentuk lembaga Bank Sentral dan Praktekawal kebijakan neo-liberalisme dalam sistem ekonomi internasional terjadi pada tahun 1979, ketika Margareth Thatcher menjadi perdana menteri Inggris. Kebijakan pertama yang diambil Thatcher setelah menduduki posisi PM Inggris adalah penghapusan kewajiban negara untuk memikul tanggungjawab terhadap rakyatnya yang berupa subsidi negara BSistem Monopoli; C.Praktik kerja paksa; Kunci jawabannya adalah: B. Sewa Tanah (Landrent). Dilansir dari Encyclopedia Britannica, merkantilisme juga diterapkan pemerintah inggris di indonesia. inggris yang berkuasa di indonesia sejak tahun 1811-1816 menerapkan kebijakan yang diterapkan pada masa gubernur thomas stamford raffles sewa tanah MenurutPenulis corak kemoderan dalam teologi Islam modern, tidak terikat dengan waktu, tetapi tidak dapat dilepaskan dengan waktu dan perkembangan sesuai dengan hukum sunnatullah, bentuk lain kemoderenan tersebut adalah jika penganut umat Islam lebih melihat Islam dengan pendekatan substansif bukan formalis sebagaimana ungkapan Bahtiar Effendi. OsOCg. Bagaimana perkembangan merkantilisme di Inggris? Jawab Merkantilisme di Inggris dimulai pada zaman pemerintahan Raja Henry VII sampai pada zaman Ratu Elisabeth. Pelaksanaan merkantilisme di Inggris ditandai dengan kenaikan pajak untuk memajukan pelayaran. Pada masa pemerintahan Ratu Elisabeth I, Inggris mendirikan organisasi dagang East India Company EIC pada tanggal 31 Januari 1599. EIC mendapat hak istimewa yaitu hak monopoli perdagangan serta hak menguasai wilayah di India, Kanada, dan Amerika Utara. Merkantilisme di Inggris mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Ratu Elisabeth I dengan tokoh merkantilisme Perdana Menteri Oliver Cromwell 1958–1603. Untuk melaksanakan merkantilisme tersebut Perdana Menteri Oliver Cromwell melakukan beberapa tindakan sebagai berikut. Melindungi perikanan dengan cara melarang rakyat memakan daging pada hari-hari tertentu dan menggantinya dengan ikan. Melindungi peternakan dan industri wol melalui Undang-Undang Peci, yaitu setiap pria berusia di atas enam tahun harus mengenakan peci dari wol. Mengeluarkan undang-undang pelayaran yang disebut Act of Navigation. - Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat Economia A política econômica mundial vem evoluindo ao longo dos tempos. Assim, um dos sistemas econômicos que caracterizou a Revolução comercial e formou as bases do capitalismo moderno foi o mercantilismo. O mercantilismo foi um conjunto de práticas econômicas que vigorou entre o século XVI -XVIII, tendo profundos impactos no mundo todo. Além disso, esse sistema utilizada de diversas medidas como protecionismo alfandegário a fim de proteger a economia da época. O que é Mercantilismo? O Mercantilismo foi um conjunto de medidas político-econômicas que predominou em alguns países europeus após o feudalismo, iniciando a Idade Moderna. Logo, os mercantilistas defendiam a tese de que a riqueza de uma nação era medida pela quantidade de metal que acumulassem. Consequentemente, o poder do Estado crescia proporção em que tivesse entesourado metais Assim sendo, através de um governo absolutista, várias medidas foram tomadas em prol da acumulação de ouro e prata. Tudo isso para tornar o país autossuficiente e fortalece-lo em tempos de guerra. Quais são as características do Mercantilismo? O mercantilismo não era um sistema bem definido e por isso tinha características peculiares conforme as necessidades do país. Porém, as características que predominavam nesse conjunto de práticas econômicas eram Metalismo;Protecionismo;Intervenção do Estado na economia;Expansão marítima;Estabelecimento de monopólio. Dessa forma, os governos mercantilistas tinham por objetivo central proteger a economia nacional através de medidas como protecionismo alfandegário, expedições marítimas, metalismo, entre outras. O metalismo, também chamado de bulionismo, acreditava que um país era rico na medida em que tivesse muito ouro e prata acumulados. Já o protecionismo, acreditava que através de uma balança comercial positiva, ou seja, exportação superior à importação, era possível acumular mais metais. Isso era possível através de medidas como sobretaxar os produtos importados para beneficiar a produção nacional. Na intervenção do Estado na economia predominava o poder absolutista em que um Estado centralizador e autoritário possibilitaria a expansão econômica. Portanto, o Estado financiava expedições marítimas, regulava impostos, concedia monopólios à burguesia, além de outras medidas. Sendo assim, as expansões marítimas ocorriam em busca de mais metais preciosos, alguns países europeus resolveram expandir suas fronteiras para buscar novos mercados. Por fim, para o domínio da atividade econômica, os monopólios eram estabelecidos entre a burguesia e o Estado. Além disso, foi muito utilizado nas relações comerciais entre a colônia e a metrópole. Como foi o Mercantilismo no Brasil? A expansão marítima conduzida por países como Espanha e Portugal levou a descoberta de novas terras, entre elas o Brasil. Em decorrência disso, Portugal estabeleceu com o Brasil um sistema de colonização chamado de pacto colonial. Nesse sistema a nossa colônia fornecia a metrópole metais preciosos e matéria-prima em troca de produtos manufaturados. Ou seja, o Brasil foi sujeito passivo nas relações comerciais mercantilistas, visto que havia imposição de Portugal quanto à exclusividade na comercialização de produtos. Dessa forma, a balança comercial era muito desfavorável para o território brasileiro, que acaba dando mais do que recebia em troca. Portanto, a colônia brasileira era vista unicamente como uma fonte de enriquecimento de metrópole, sem nenhuma visão de longo prazo para o uso dessas terras. Quais são as críticas ao Mercantilismo? Um dos maiores críticos a esse sistema foi Adam Smith, considerado por muitos como o criador do liberalismo econômico. Isso porque, segundo ele, a riqueza de uma nação não deve ser proveniente do acumulo de metais e sim através do trabalho. Além disso, baseado em conceitos liberais, Smith acreditava que o Estado não deveria intervir na economia. Portanto, as práticas mercantilistas eram totalmente contra as medidas liberais, que acreditavam que a mão invisível do mercado era capaz de regular a economia. Dessa forma, a economia deveria ser regida por leis naturais de oferta e demanda. Essa teoria também foi defendida pelos fisiocratas, que, além disso, criticavam o mercantilismo ao afirmar que a riqueza de um país provem da agricultura. Entretanto, vale notar que o mercantilismo como sistema econômico não existe mais faz alguns séculos. Contudo, sua influência econômica pode ser percebida ainda nos dias atuais, onde nações modernas continuam atuando para alcançar uma maior influência global. Ainda possui dúvidas sobre mercantilismo? Comente abaixo! Quipperian, gimana kabar kamu hari ini? Semoga masih semangat belajar, ya! Apalagi, buat kamu yang duduk di kelas 11, sudah saatnya nih dari sekarang mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di kelas 12 nanti. Jadi, tetap jaga kesehatan supaya badan terus fit dan jaga semangat, ya. Well, khusus buat anak kelas 11, hari ini Quipper Blog mau membahas materi Ekonomi, yakni salah satu teori Ekonomi yang bernama merkantilisme. Siapa yang sudah pernah mendengar istilah ini atau malah sudah paham? Buat kamu yang belum pernah dengar dan mau tahu apa sih itu merkantilisme, yuk langsung saja simak pembahasan Quipper Blog di bawah ini, ya! Apa Itu Merkantilisme? Merkantilisme merupakan praktik dan teori ekonomi yang sangat dominan terjadi di Eropa pada abad ke-16 sampai ke-18. Konsep ini dipromosikan melalui aturan-aturan ekonomi pemerintahan suatu negara dengan tujuan menambah kekuasaan negara dengan mengorbankan kekuatan nasional saingannya. Konsep merkantilisme merupakan bagian dari ekonomi absolutisme atau monarki absolut. Kebijakan merkantilisme ini bertujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter sebanyak-banyaknya lewat keseimbangan perdagangan positif, terutama perdagangan barang jadi. Pada masanya, kebijakan yang satu ini seringkali menyebabkan perang dan memotivasi suatu negara untuk melakukan ekspansi kolonial. Sejarah Merkantilisme Pada awal periode modern, abad ke-16 hingga ke-18, ajaran ini sangat dominan diajarkan di seluruh sekolah Eropa. Kebijakan ini untuk pertama kalinya memicu intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya. Pada masa ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. Dalam menjalani kebijakan merkantilisme, negara-negara Eropa ini melakukan banyak melakukan kebijakan-kebijakan seperti Mengenakan bea cukai masuk yang sangat tinggi Menciptakan koloni di luar negeri Melarang daerah koloni untuk melakukan perdagangan dengan negara lain Memonopoli pasar dengan port pokok Melarang perdagangan untuk dibawa pulang dalam kapal asing Subsidi ekspor Membatasi upah Dan lain-lain. Latar Belakang Merkantilisme Ada beberapa hal yang jadi pemicu lahir dan berkembangnya merkantilisme pada masa itu, yakni Adanya keberadaan negara-negara merdeka di Eropa seperti Prancis, Jerman, Inggirs, Belanda, dan Italia. Negara-negara tersebut ingin mempertahankan kesejahteraan, kebebasan, dan kedaulatan rakyatnya. Negara-negara tersebut memerlukan kondisi ekonomi yang kuat agar bisa bertahan. Ditetapkannya logam mulia sebagai standar ukuran kekayaan suatu negara. Adanya jaringan perdagangan, pelayaran, dan eksplorasi ke wilayah-wilayah baru. Dampak Merkantilisme bagi Bangsa Indonesia Nah, ternyata Quipperian, merkantilisme di negara Eropa ini menimbulkan dampak bagi bangsa Indonesia, lho. Apa saja dampaknya? Datangnya Belanda ke Indonesia dan membentuk VOC Vereenigde Oostindische Compagnie. Raffles memberlakukan sistem sewa tanah. Adanya stratifikasi sosial yang ditetapkan Pemerintah Belanda Golongan 1 Orang Belanda dan orang asing kulit putih Golongan 2 Orang Timur asing Golongan 3 Orang pribumi Quipperian, itulah sekilas mengenai merkantilisme. Mudah-mudahan artikel di atas cukup membantu kamu dan memberikan informasi tambahan, ya. Jangan lupa, gabung bersama Quipper Video supaya bisa belajar bersama para tutor profesional lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya! [spoiler title=SUMBER] Penulis Serenata