Kitameminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala untuk menjaga kita dari kesesatan dan bahaya makar Syiah, memberikan bimbingan kepada kaum muslimin dan penguasa kaum muslimin kepada perkara yang diciantai dan diridhai-Nya. Wallahul Muwaffiq. Ditulis oleh al-Ustadz Abdur Rahman Mubarak. BY ADMIN asysyariah.co, 01/02/2017 (nahimunkar.org)
Bogor Gontornews -- Mantan ketua MPR, Amien Rais, mengingatkan, bila ada orang-orang yang hendak makar menghancurkan Islam, maka makar Allah
AmpunanAllah lebih dahsyat daripada godaan syaithon. Posted on 23/09/2019 23/09/2019 by admin. Maka Allah Rabb tabaraka wa taa'la menjawabnya: Demi kemuliaan-Ku dan Ketinggian-Ku, Aku akan terus menerus memberi ampunan kepada mereka selama mereka mau meminta ampun (atas disanya) kepada-Ku.
Takusahlah kamu tinggal disini lebih lama lagi". AYT: Berdoalah kepada TUHAN sebab ini sudah cukup! Jangan lagi ada guntur Allah dan hujan es ini. Setelah itu, Aku akan membiarkan kalian pergi dan kalian tidak usah tinggal di sini lagi." TB: Berdoalah kepada TUHAN; guruh yang sangat dahsyat dan hujan es itu sudah cukup. Maka aku akan
بسمالله الرحمن الرحيم Perbuatan dosa, bahaya dan pengaruhnya serta daya rusaknya terhadap diri pelakunya dan orang lain bertingkat-tingkat, mana yang lebih dahsyat kerusakannya itulah yang lebih dicintai oleh setan, maka itu pula yang harus lebih diwaspadai oleh manusia. Akan tetapi tidak akan memahami permasalahan ini dengan baik kecuali orang yang mendalami ilmu agama
Karenaitu di dalam Al-Qur'an Inna Kaidasy Syaithoni Kana Dha'ifa 'Tipuan setan itu lemah' tapi tentang perempuan Inna Kaidakunna La'azhim dalam surat Yusuf 'Sesungguhnya tipuan kalian itu dahsyat' perempuan-perempuan itu dahsyat dan setan aja lemah, tipuan perempuan jauh lebih dahsyat dari tipuan setan." Kemudian Jalal melanjutkan
AlMahdi melihat bahwa seluruh dunia melakukan makar buruk kepada dirinya, dan ia melihat bahwa makar Allah lebih hebat lagi. Ia melihat pula bahwa seluruh alam Tuhan berada dalam kekuasaannya. Kemudian Allah melempari mereka dengan lemparan yang sangat dahsyat. Bumi, lautan dan langit terbakar untuk mereka, dan langit menurunkan hujan yang
DemiAllah, kita harus berhati-hati dan bijak dalam menggunakan internet. Karena mewaspadai dan melakukan pencegahan, itu lebih mudah daripada melakukan pengobatan. Keempat: mengingat bahwasanya kita diawasi Allah dan mengingat nikmat-nikmat Allah. Di antara bentuknya, kita mengingat bahwa mata ini Allah lah yang membuantya mampu melihat.
Namun Al-Quran menjanjikan, makar Allah SWT lebih baik. Allah SWT sajalah sebaik-baik pembalas tipu-daya dan skenario kaum kafir yang terus menyerang Islam dan kaum Muslim dengan berbagai cara. Dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran (3) ayat 54 Allah SWT menegaskan: وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Ternyatamakar Allah lebih dahsyat ! Dalam waktu dekat Jakarta akan di invasi oleh bendera tauhid Arab Saudi dari banyak penjuru mulai dari sambutan di bandara Halim perdana Kusuma hingga hotel hotel termegah Jakarta akan di hiasi oleh bendera tauhid bahkan istana negara dan gedung DPR RI juga akan mengibarkan bendera tauhid Arab Saudi
g959Cz. Oleh Neng RSN Muslimahtimes– Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash, Rasulullah Saw bersabda “Bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah saw untuk menulis, tiba-tiba beliau saw ditanya tentang kota manakah yang akan difutuh dibebaskan terlebih dahulu, apakah kota Konstantinopel atau kota Roma”. Rasulullah SAW menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu maksudnya Konstantinopel”. HR Ahmad Ini adalah sebuah bisyarah Rasulullah Saw, petunjuk dan kabar gembira bagi kaum Muslim bahwa dua pilar peradaban Barat pada waktu itu yang dijadikan simbol peradaban, yaitu Kota Roma Romawi Barat dan Kota Konstantinopel Romawi Timur akan dibebaskan dan diberikan pada kaum Muslim. Bisyarah adalah sebuah kabar gembira yang Allah Swt turunkan kepada umatnya, baik melalui Al-Qur’an ataupun ucapan Rasulullah saw. Bisyarah adalah perlambang janji Allah dan menjadi motivasi kaum Muslim selama berabad-abad lamanya, keyakinan akan janji Allah ini terhunjam kuat di dalam jiwa kaum Muslim dan menjadi harapan di tegah ketidakberdayaan, menjadi alarm dalam kekhilafan dan sumber energi yang tidak terbatas sampai kapan pun juga. Keyakinan pada bisyarah inilah kaum Muslim berjuang dan menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban dunia. Dan ini menjadi pendongkrak semangat para sahabat dan kaum Muslim untuk melakukan futuhat pembebasan atas Konstantinopel. Tercatat dalam sejarah bahwa Abu Ayyub al-Anshari 44 H pada masa Khalifah Yazid bin Muawiyyah bin Abu Sufyan adalah orang yang pertama kali ingin merealisasikan janji Allah tersebut, namun karena kondisi fisik beliau tidak mampu memenuhinya. Lalu Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik 98 H pada masa Kekhalifahan Umayyah, Khalifah Harun al-Rasyid 190 H masa Kekhalifahan Abasiyyah, Sultan Beyazid I 796 H dari Kesultanan Utsmani, Sultan Murad II 824 H juga di masa Kesultanan Utsmani juga tercatat dalam usaha penaklukan Konstantinopel, tetapi Allah belum mengizinkan kaum Muslim memenangkan pertempuran itu. Butuh waktu 825 tahun, sebelum akhirnya di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II, Konstantinopel berhasil ditaklukkan dalam operasi pengepungan militer selama lebih dari 54 hari lamanya. Keberhasilan Muhammad Al-Fatih tak luput dari kesalehan, keberanian, kesungguhan, kemuliaan akhlak dan keyakinan akan pertolongan Allah Swt. Beliau seorang muslim yang taat beribadah, tidak pernah meninggalkan salat sunah tahajud dan rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya. Dan hampir seluruh tentara Muhammad Al Fatih pun demikian. Dengan semangat jihad, pentingya memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah SWT menjadikan beliau dan para tentaranya berhasil mewujudkan cita-cita mereka, membebaskan Konstantiopel. Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash, Rasulullah Saw bersabda “Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat amir panglima perang adalah amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya”. HR Ahmad Inilah kekuatan keimanan, percaya pada janji Allah dan bisyarah rasul-Nya. Berkaca dari kisah heroik Muhammad Al Fatih, semestinya umat Islam dapat mengambil ibroh pelajaran bukan sekadar membaca fakta dan data, tetapi meneladani semangat pengorbanan yang kemudian menjadi ruh kebangkitan umat Islam. Adapun Ibroh yang dapat dijadikan ghirah perjuangan, antara lain Pertama, menjadi pengingat bahwa ketika Islam diterapkan secara kaffah, umat Islam meraih kejayaan dan kemuliaan. Bahkan kebenaran dijunjung tinggi. Namun sebaliknya jika Islam tidak diterapkan secara kaffah dan tiadanya khalifah sebagai junnah pelindung, lihatlah apa yang terjadi saat ini. Umat Islam hampir di seluruh penjuru dunia, seperti di Palestina, Suriah, muslim minoritas Uyghur, Kashmir dan lainnya mengalami penderitaan, penghinaan, bahkan genosida. Kedua, yakin akan terealisasinya tiga kabar gembira Rasulullah Saw lainnya sebagaimana telah terealisasinya kabar gembira pertama. Rasulullah Saw telah memberikan kabar gembira dengan penaklukan Konstantinopel, penaklukan Roma, kembalinya al-Khilafah ala minhaj an-nubuwwah, perang terhadap Yahudi dan kekalahan mereka secara telak akan terealisasi dengan izin Allah Swt. Namun, bukan berarti kita hanya berdiam diri tanpa ada action memantaskan diri. Berusaha merefleksikan diri menjadi muslim sejati yang taat, mempersiapkan kekuatan dan berjihad di jalan-Nya. Karena sunatullahnya adalah jika kita menolong agama Allah maka Nasrullah akan datang. Allah Ta’ala berfirman Artinya “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, Dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”. An-Nashr [110] 1-3. Ketiga, estafet perjuangan dakwah melanjutkan kehidupan Islam di bawah naungan khilafah. Meski jalan perjuangan itu terjal, berliku-liku, penuh halangan dan rintangan. Seperti apa yang saat ini dialami oleh para pejuang Islam, mulai dari fitnah-fitnah keji, penangkapan, persekusi, dan sebagainya. Namun Insya Allah para pengemban dakwah tak gentar menghadapi kaum kafir dan munafik. Karena yakin bahwa Allah azza wa jalla tidak akan rida ketika musuh Islam berusaha memadamkan cahaya Islam dengan kebohongan lancangnya mulut mereka, makar-makar jahat yang terencana, ketahuilah sesungguhnya makar Allah lebih dahsyat. Allah Swt akan menyingkap makar dan melenyapkan tipu daya yang mereka embuskan. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” Ali-Imran 54 Semoga dengan meneladani ghirah perjuangan Muhammad Al Fatih dalam merealisasikan bisyarah Rasulullah Saw, yakni membebaskan Konstantinopel. Akan lahir pemuda-pemuda pejuang Islam sebagai estafet bisyarah Rasulullah Saw lainnya, the next Al Fatih. Allahu Akbar! Wallahu a’lam bi shawab.
وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ Arab-Latin Wa makarụ wa makarallāh, wallāhu khairul-mākirīnArtinya Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Ali 'Imran 53 ✵ Ali 'Imran 55 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Berkaitan Surat Ali Imran Ayat 54 Paragraf di atas merupakan Surat Ali Imran Ayat 54 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Didapati kumpulan penjelasan dari beragam ulama mengenai isi surat Ali Imran ayat 54, misalnya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaOrang-orang kafir dari bani Israil telah berbuat makar kepada Isa dengan mencari orang yang diperintahkan membunuhnya dengan keji, maka Allah melemparkan kembaran Isa kepada seorang laki-laki yang menunjukan mereka kepadanya, maka mereka menangkapnya dan membunuhnya serta menyalibnya dengan sangkaan dari mereka bahwa dia adalah Isa . Dan Allah adalah sebaik-baik pembuat makar. Dalam ayat ini ada penetapan sifat makar bagi Allah yang sesuai dengan kemulian dan kesempurnaan-Nya, karena itu merupakan makar yang sesungguhnya sebagai pembalasan makarnya orang-orang yang makar.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram54. Orang-orang kafir dari Bani Israil membuat tipu daya. Yaitu, mereka berusaha membunuh Isa -'alaihissalām-. Tetapi Allah membalas tipu daya mereka itu dengan membiarkan mereka di dalam kesesatan, serta membuat seorang laki-laki yang mirip dengan Isa -'alaihissalām-. Dan Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya, karena tidak ada tipu daya yang lebih hebat dari tipu daya Allah terhadap musuh-musuh-Nya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah54. orang-orang kafir dari kaum Yahudi membuat makar kepada Isa dan bertekat untuk membunuhnya. Maka Allah membalas makar mereka dengan menyerupakan seseorang diantara mereka seperti rupa Isa, sehingga mereka membunuhnya karena menyangka ia adalah Isa. Kemudian Allah mengangkat Isa ke langit. Oleh sebab itulah Allah berfirman “Dan Allah sebaik-baik pembuat tipudaya” karena Dia membuat makar untuk kebenaran dan makar-Nya lebih besar daripada makar dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah54. وَمَكَرُوا۟ Orang-orang kafir itu membuat tipu daya Yakni orang-orang yang diketahui oleh Nabi Isa keingkaran mereka. Dan mereka adalah orang-orang kafir dari Bani Israil. وَمَكَرَ اللهُ ۖ dan Allah membalas tipu daya mereka itu Dan makarnya berupa istidraj bagi orang-orang yang bermaksiat dari sisi yang tidak mereka ketahui. Pendapat lain mengatakan makar Allah disini adalah dengan menyerupakan salah satu dari murid Nabi Isa dengannya kemudian mengangkat Nabi Isa ke langit, lalu datanglah para tantara menangkap orang yang diserupakan tadi kemudian dibunuh dan disalib, dan mereka mengira telah membunuh dan menyalib Nabi Isa. وَاللهُ خَيْرُ الْمٰكِرِينَ Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya Yakni lebih kuat dalam membuat makar dari pada mereka. Dan tipu daya-Nya lebih terlaksana dari pada mereka, serta lebih mampu untuk memberi kemudharatan kepada yang Dia inginkan dengan cara yang tidak mereka sangka. Namun Allah tidak akan melakukan makar dan tipu daya kecuali kepada orang yang melakukan makar dan tipu daya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah54 Orang-orang kafir Bani Israil itu membuat tipu daya untuk membunuh Nabi Isa, dan Allah melenyapkan tipu daya mereka dengan menghadirkan orang yang mirip dengannya dari golongan sahabatnya, dan Isa diangkat ke atas langit. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahOrang-orang yang bersaksi kepada para nabiMu dengan benar {Orang-orang kafir membuat tipu daya} orang-orang kafir Bani Israil membuat tipu daya kepada Isa ketika mereka menyuruh orang untuk membunuhnya {dan Allah pun membalas tipu daya mereka} kepada mereka dengan melemparkan orang lain yang diserupakan dengan Isa AS, lalu dia disalib sedangkan Allah mengangkat Isa ke sisiNya {Allah sebaik-baik pembalas tipu dayaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H33-55 Allah memiliki hamba-hamba pilihan dari seluruh hamba-hambaNya. Dia memilih mereka memilah mereka dan mengaruniakan atas mereka keutamaan-keutamaan yang tinggi, sifat-sifat yang luhur, ilmu-ilmu yang bermanfaat, amal perbuatan yang shalih dan keistimewaan-keistimewaan yang bermacam-macam. Dan Allah menyebutkan keluarga-keluarga besar tersebut dan apa yang di dalamnya berupa manusia-manusia agung yang memiliki sifat kesempurnaan, dan bahwasannya keutamaan dan kebaikan itu telah diwariskan secara turun temurun oleh anak cucu mereka yang mencakup laki-laki maupun wanita di antara mereka. Dan ini merupakan karuniaNya yang paling utama dan tempat-tempat kemurahan dan kebaiknNYa yang paling utama “dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui” Dia mengetahui siapa yang berhak menerima keutamaan dan penghormatan, Hingga Dia meletakkan KeutamaanNya itu yang didasari oleh hikmahNya yang pasti. Ketika Allah menetapkan keagungan keluarga tersebut lalu Allah menyebutkan kisah Maryam dan putranya isa dan bagaimana silih bergantinya keadaan keduanya dari awal hingga akhirnya, dan bahwa istri Imran berkata seraya tunduk kepada Rabb nya dengan mendekatkan diri kepadaNya dengan persembahan yang Dia cintai yang mengandung pengagungan terhadap rumahNya dan konsistensi dalam ketaatanNya, istri Imran berkata, ”Sesungguhnya aku menadzarkan kapadaMu anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang sahlih dan berhidmat di baitul makdis” yakni, sebagai pelayan rumah ibadah yang di penuhi dengan ahli ibadah. ”Karena itu terimalah nadzar itu dari padaku,” yakni perbuatan ini, maksudnya, jadikanlah ia di atas dasar keimanan yang membuahkan kebaikan dan pahala. ”Sungguhnya engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui. Maka tatkala istri imron melahirkan anaknya, dia pun berkata, ’ya tuhanku, sesungguhnya aku melahirkanya anak perempuan; ’dan Allah telah mengetahui apa yang dilahirkanya;’ dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan,” seolah-olah dalam perkataan itu menyimpan makna ketundukan dan jiwa yang pasrah, dimana nadzarnya itu di dasari oleh harapan anak laki-laki yang memiliki kekuatan dan pelayanan, serta pelaksanaan hal itu sebagaimana yang di laksanakan orang-orang yang kuat, sedang anak wanita itu tidak seperti itu, lalu Allah menguatkan hatinya dan nadzarnya. Maka anak perempuan ini tumbuh sempurna bahkan menjadi lebih sempurna dan lebih baik dari kebanyakan anak laki-laki, bahkan dari mayoritas mereka, lalu maksud-maksud yang dikehendaki tercapai dengan lebih baik daripada yang diperoleh anak laki-laki. Oleh karena itu Allah berfirman, ”Maka Rabbnya menerimanya sebagai nadzar dan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan penglihatan yang baik, ” artinya ia dididik dengan dididkan yang mengagumkan, baik agama, akhlak maupun bahasanya, dimana dengan sempurnalah kodisinya, baiklah perkataan dan perbuatan, kesempurnaannya tumbuh padanya, lalu Allah memudahkan dengan Zakaria sebagai pemaliharanya. ia merupakan karunia atas hambaNya yaitu menjadikan orang yang mejadi pemeliharanya dari orang-orang yang terbaik dan shalih. Kemudian Allah memuliakan Maryam dan Zakaria sebagaiman Allah memudahkan bagi Maryam rezezi yang di peroleh tanpa keringat dan lelah, hal itu merupakan sebuah karamah sebagai kemuliaan dari Allah untuknya karena, ”setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab,” yakni terpat untuk ibadah, dan di sini terkandung isyarat akan banyaknya shalat yang dilakukan Maryam dan konsistennya kepada tempat ibadah tersebut, ”maka dia mendapatkan makanan di sisinya” dengan nikmat yang tersedia. Zakaria berkata ”Hai Maryam dari mana kamu mendapatkan makanan ini?” “Maryam menjawab, ’ makan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendakinya tanpa hisab.” Ketika Zakaria melihat kondisi tersebut, kebaikan dan seperti itulah kasih Allah terhadap Maryam, maka itu mengingatkan dirinya untuk memohon kepada Allah seorang anak laki-laki, dalam kondisinya yang hampir putus asa seraya berkata ”ya tuhanku, berilah aku dari sisimu seorang anak yang baik. sesungguhnya enkau maha pendengar doa.” “kemudian malaikat jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat maihrab, katanya “sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran seorang putramu Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, ” yakni namanya Yahya, dan kalimat yang datangnya dari Allah adalah isa ibnu Maryam, berita gembira itu adalah dengan Nabi yang mulia tersebut yang mengandung juga berita gembira dengan isa ibnu Maryam, sebagai pembenaran dan kesaksian tentang kerasulannya. Kalimat tersebut dari Allah, merupakan kalimat yang mulia dimana Allah menghususkan isa ibnu Maryam dengannya, bila tidak demikian, maka kalimat merupakan kalimat salah satu milikinya, dimana dengannya Allah menciptakan salah segala makluk, sebagaimana Allah berfirman, "Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi AllAh, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Jadilah” seorang manusia, maka jadilah dia." QS -Ali-imran59- Dan firmannya, ”menjadi ikutan dan menahan diri dari hawwa nafsu,” artinya yang menjadikan objek kabar gembira itu adalah yahya yang merupakan panutan dari Rasul-Rasul yang mulia dan yang terhormat, dan menahan diri, artinya yang tidak bisa punya anak dan tidak berkehendak kepada wanita. pendapat lain mengatakan orang yang dijaga dan di selamatkan dari dosa dan hawa nafsu yang menjerumuskan, dan yang terakhir inilah yang paling sesuai dengan makna tersebut. ”Dan seorang nabi termasuk golongan shalih, ” maksudnya, orang-orang yang mencapai puncak ketinggian dalam kesholehan. “zakaria berkata, ’ya tuhanku bagaimana aku bisa mendapatkan anak sedangkan aku sudah sangat tua istriku pun seorang yang mandul?” kedua hal itupun merupakan penghalang, karena itu dari jalan manakah wahai tuhan, saya mendapatkan anak tersebut padahal ada pengahalangnya? “Allah berfirman, demikian Allah membuat apa yang dikehendakinya,” sebagaimana telah berlaku hikmahNya dengan berjalannya segala sesuatu itu menurut sebab-sebabnya yang wajar, maka Allah juga kadang merubah hukum alam tersebut karena Allah maha berbuat apa yang dikehendakinya, di mana segala sebab telah patuh kepada kekuasaannya dan keinginanNya dan tidak ada sebab yang menyalahi titahnya walaupun memiliki kekuatan yang besar sekalipun. “Berkata Zakaria, ’berilah aku suatu tanda bahwa istriku telah mengandung,” agar saya mendapatkan kepercayaan dan rasa senang, walaupun saya yakin apa yang engaku kabarkan wahai Rabbku. akan tetapi agar jiwa ini senang dan hati ini tenang dengan pendahuluan-pendahuluan rahmat dan kasih sayang. “Allah berfirman, ’Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari kecuali dengan isyarat,” dan dalam masa itu, ”Sebutlah nama tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari,” yakni awal hari dan akhirnya. Zakaria terlarang berbicara dengan orang lain pada masa tersebut, dan itu sesuai dengan apa yang didapatkanya seorang anak dari seoarang suami yang telah tua dan istri yang mandul, keadannya yang tidak mampu berbicara dengan orang lain padahal lisanya lancar berdzkir kepada Allah dan memujinya adalah tanda yang lain. Maka ketika itulah ia mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan tersebut, lalu ia bersyukut kepada Allah, dan ia memperbanyak dzikir dan tasbih saat petang maupun pagi hari. Dan anak bayi itu merupakan berkah dari Maryam binti Imran terhadap Zakaria. kerena apa yang telah Allah keruniakan terhadap Maryam berupa rezeki yang banyak yang hadir tanpa hisab, mengingatkan dan mengorbankannya untuk bermunajat dan memohon. Sedang Allah maha memberi penyebat mapun akibatnya, namun Allah menentukan beberapa perkara yang di sukai, terjadi kepada orang yang dicintaiNya, agar Allah mengangkat kehormatanya dan melimpahkan pahalanya. Allah kembali menyebut kisah Maryam, yaitu bahwa Maryam itu telah mencapai puncak ibadah dan kesempurnaan, seraya berfirman, ”Dan ingatlah ketika malaikat jibril berkata ’Hai Maryam sesungghunya Allah telah memilih kamu,” Maksudnya, Allah memilihmu dan meberimu sipat-sipat yang mulia dan akhlak yang luhur, ”dan menyucikan kamu,” dari ahklak-ahklak yang hina, ”dan melebihkan kamu di atas segala wanita di dunia yang semasa dengan kamu.” Karena itu Rasululoh bersabda ”Telah banyak yang mencapai kesempurnaan dibandingkan laki-laki, namun belum mancapai kesempurnaan dari pada wanita kecuali Maryam binti Imran, aisyah binti muzahim, dan Khadijah binti khuwailid dan keutamaan aisyah atas seluruh wanita bagaikan daging di lapisi adonan dan seluruh makanan yang ada.” HR. Bukhori 3769 Kemudian menyeru Maryam atas perintah Allah untuknya agar dia menerima nikmat-nikmat dari Allah dan dia bersyukur kepada Allah, kemudian menunaikan segala hak-hakNya, dan menyibukan diri untuk melayaniNya. Karena itu malaikat berkata, ”Hai Maryam taatlah kepada tuhanmu,” artinya, perbanyaklah ketaatan, ketundukan dan konsistenlah kepada Rabbmu lalu konsistenlah atas hal tersebut, ”dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk, ” yakni, shalatlah bersama orang-orang yang shalat. Lalu ia menunaikan segala perkara yang diperintahkan sehingga ia menjadi mulia dan istimewa dalam kesempurnaanya. Ketika kisah ini dan selainnya menjadi diantara dalil yang paling besar atas kerosulan Muhammad sholallohu alaihi wasallam, karena dengannya Nabi memberitakan rincian yang benar tanpa ada tambahan dan pengurangan, dan tidaklah hal itu kecuali wahyu dari Allah yang Maha mulia juga maha bijaksana bukan hasil belajar dari manusia, maka Allah berfirman, ”yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu wahai Muhammad; padahal kamu tidak hadir berserta mereka, ketika mereka melempar anak-anak panah mereka untuk mengundi siapa di antara mereka yang memelihara Maryam, ” yaitu ketika ibunya membawa kepada kaumnya, mereka berselisih siapakah di antara mereka yang memelihara Maryam, kerena ia adalah anak pemimpin mereka dan tokoh mereka, serta mereka semua menginginkan kebaikan dan pahala dari Allah, hingga terjadilah perselisihan yang sengit, yang akhirnya mereka harus mengadakan undian padanya, lalu mereka melempar pena-pena dengan seraya mengundi undian itu jatuh kepada Zakaria sebagai suatu rahmat dari Allah untuknya dan untuk anak wanita Imran tersebut. Maka engkau wahai Rasul tidak hadir saat itu hingga engkau mengetahuinya dan meceritakannya kepada manusia, akan tetapi Allah mengabarkan kepadamu tentang kisah tersebut. Inilah maksud terbesar dari adanya kisah-kisah dari Al-Qur’an yaitu bahwasanya ia menjadi pelajaran bagi manusia. Dan pelajaran yang paling agung berdalil dengannya atas tauhid, kerasulan, kebangkitan kembali, dari pokok-pokok agama laiNya. “Ingatlah kerika malaikat berkata, ’Hai Maryam sesungguhnya Allah mengembitakanmu dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan kalimat yang datang dariNya, namanya Al-masih isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang di dekatkan kepada Allah’.” Maksudnya, ia mempunyai kedudukan dan posisi yang agung di dunia dan di akhirat di antara para mahkluk. Di samping itu, dia termasuk mahkluk Allah yang paling dekat kepadaNya dan paling tinggi derajatnya. Ini merupakan kabar gembira yang tidak dapat di samakan dengan kabar-kabar gembira lainya. Dan diantara kesempurnaan dari kabar gembira itu adalah bahwa dia, ”berbicara pada manusia dalam buaian, ” sehingga kemamouan berbicara dalam buaian itu tanda kebesaran diantara tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat dariNya kepada ibunya dan kepada manusia seluruhnya. Demikian juga ia berbicara dengan mereka, ”ketika sudah dewasa, ” yaitu saat ia telah besar. Ini merupakan ungkapan kenabian, dakwah dan bingbingan. berbicara saat dalam buaian merupakan tanda kebesaran dan keterangan yang jelas atas kebenarannya, kenabiannya, dan terbebasnya ibunya dari segala sangkaan buruk yang di tundingkan kepadanya. Dan pembicaraannya saat dewasa mengandung manfaat yang besar bagi manusia, dan ia adalah perantara antara manisua dengan tuhan mereka dalam hal wahyunya dan penyampaian agama dan syariatNya. Disamping itu juga ia “adalah termasuk orang-orang yang sahlih,” yakni, yakni orang yang dalam hati mereka diberikan kesahlihan kepadanya oleh Allah dengan mengenal dan mencintainya, dan lisan mereka diberikan keshalihan dengan pujian atasnya dan dzkir kepadaNYa, dan tubuh mereka diberikan keshalihan dengan ketaatan kepadanya dan melayaniNya Dan firmanNya, ”Maryam berkata’ya Rabbku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak padahal aku belum pernah disentuh oleh lelaki sekalipun?” Ini merupakan perkara yang aneh. “Allah berfirman dengan perantaraan Jibril, Demikiankah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya’, ” untuk memberitakan kepada hamba-hambaNya bahwa Dia adalah Mahakuasa atas segala sesuatu dan tidak ada penghalang bagi kehendakNya. “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, Jadilah, ’ maka jadilah dia.” “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-Kitab yaitu, kitab-kitab terdahulu pada umumnya yang memutuskan hukum di antara manusia, dan Allah memberikan kepadanya kenabian lalu Allah menjadikannya “sebagai Rasul kepada Bani Israil.” Allah mengukuhkannya dengan ayat-ayat yang jelas serta dalil-dalil yang tegas dimana dia berkata, “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda mukjizat dari Tuhanmu, ” yang menjelaskan kepada kalian bahwa aku adalah benar-benar seorang Rasul Allah. Yang demikian itu, “bahwa aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya, ” yakni yang kedua matanya cacat, hilang pandangannya dan buta, “dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu,” yakni hal-hal yang telah disebutkan, “adalah suatu tanda kebenaran kerasulanku bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. Dan aku datang kepadamu membenarkan Taurat yang datang sebelumku.” Allah mengukuhkan beliau dengan dua bentuk ayat dan bukti nyata yaitu hal-hal di luar kebiasaan yang tidak mungkin dilakukan oleh selain nabi untuk menghadirkannya, juga kerasulan dan dakwah serta agama yang dibawa olehnya yang mana ajaran itu adalah agama Taurat dan agama nabi-nabi sebelumnya. Ini merupakan dalil yang paling besar atas kebenaran orang-orang yang benar, karena seandainya ia di antara orang-orang yang dusta, niscaya pasti ia akan menyalahi apa yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya dan akan menyimpang dari mereka dalam masalah-masalah akidah dan hukum-hukum mereka. Dengan demikian diketahuilah bahwa beliau adalah Rasulullah dan bahwa apa yang dibawa oleh beliau adalah benar, yang tidak ada keraguan padanya. Juga perkataannya, “Dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, ” yakni, agar saya meringankan dari kalian beberapa beban dan tanggung jawab. “Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan TUhanmu, karena itu sembahlah Dia.” Ini adalah ajaran yang diserukan oleh seluruh Rasul, yaitu beribadah hanya kepada Allah semata yang tidak ada sekutu bagiNya dan taat kepada mereka, dan inilah jalan yang lurus dimana orang yang menempuhnya akan menghantarkannya kepada surga yang penuh nikmat. Saat itulah sikap kelompok-kelompok Bani Israil terpecah terhadap Nabi Isa. Di antara mereka ada yang beriman kepada beliau dan mengikuti beliau, dan di antara mereka ada yang kafir kepada beliau, mendustai beliau dan memfitnah ibu beliau sebagai seorang yang melakukan kekejian, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Yahudi. “Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka Bani Israil” dan sepakat dalam menolak dakwah beliau, “Isa berkata” seraya menyeru Bani Israil untuk menjadi penolongnya, “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah?” para hawariyyin sahabat-sahabat setia menjawab, ” yakni orang-orang yang membela, “Kamilah penolong-penolong agama Allah, kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” Ini merupakan anugerah Allah atas mereka dan khususnya atas nabi Isa, dimana Allah telah menjadikan para hawariyyun tersebut beriman kepadaNya, tunduk dalam ketaatan kepadaNya dan membela RasulNya. “Ya Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah mengikuti rasul.” Ini adalah suatu integritas yang sempurna dalam beriman kepada seluruh hal yang diturunkan oleh Allah dan dalam menaati RasulNya. “Karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi” bagiMu dengan keesaan dan bagi RasulMu dengan kerasulan serta bagi agamaMu dengan kebenaran dan kejujuran. Adapun orang-orang yang dirasakan oleh Isa pengingkaran mereka, sedang mereka itu adalah sebagian besar Bani Israil, maka mereka “membuat tipu daya” terhadap Nabi Isa, “dan Allah membalas tipu daya itu” terhadap mereka, “dan Allah sebaik- baik pembalas tipu daya.” Mereka bersepakat untuk membunuh dan menyalibnya, namun dijadikan buat mereka orang yang serupa dengan Nabi Isa lalu mereka menangkap orang yang serupa tersebut, dan Allah berfirman kepada Isa, “Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaKu serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir.” Lalu Allah mengangkatnya kepadaNya dan membersihkannya dari orang-orang kafir, dan orang-orang kafir itu menyalib orang yang telah mereka bunuh tersebut seraya menduga bahwa orang yang mereka salib itu adalah Isa, dan mereka justru menanggung dosa yang besar. Dan Isa Ibnu Maryam akan turun kembali di akhir masa umat ini sebagai hakim yang adil, ia akan membunuh babi, mengahncurkan salib dan ia akan mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Orang-orang yang berdusta itu akan mengetahui keterpedayaan dan ketertippuan mereka yaitu bahwa mereka itu telah terperdaya dan tertipu. Dan FirmanNya, “Dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kiamat.” Yang dimaksud orang-orang yang mengikutinya adalah kelompok yang telah beriman kepada beliau, dan Allah membela mereka atas orang-orang yang menyimpang dari agamaNya. Kemudian ketika umat Muhammad tiba, mereka itu benar-benar mengikutinya hingga Allah menguatkan mereka dan membela mereka atas orang-orang kafir secara keseluruhan, dan Allah memenangkan mereka dengan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad kepada mereka. "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." QS–An-Nur55- Akan tetapi hikmah Allah itu adil, yaitu bahwasanya hikmahNya berlaku bagi siapa yang berpegang teguh dengan Agama, niscaya Allah akan membelanya dengan pembelaan yang nyata, dan bahwa orang yang meninggalkan perintahNya dan melanggar laranganNya, melemparkan syariatNya dan berani lancang berbuat kemaksiatan kepadaNya, niscaya Dia akan menghukumnya dan akan membuat musuh-musuhnya menguasainya. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dan FirmanNya, “kemudian hanya kepada Aku-lah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.” Kemudian Allah menjelaskan tentang apa yang dilakukanNya terhadap mereka, seraya berfirman,📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ali Imran ayat 54 Dan mereka membikin tipu daya, tetapi Allah balas membikin tipu-daya; dan sesungguhnya Allah itu sepandai-pandai pembatas tipu-daya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, kafir Bani Israil membuat makar terhadap Nabi Isa 'alaihis salam dengan menyerahkan Beliau kepada orang yang akan membunuhnya secara tiba-tiba, maka Allah menjadikan orang yang memberitahukan keberadaan Nabi Isa 'alaihis salam rupanya mirip Nabi Isa 'alaihis salam, akhirnya orang itu ditangkap, dibunuh dan disalib. Mereka menyangka bahwa orang yang mereka bunuh dan mereka salib adalah Nabi Isa 'alaihis salam, padahal bukan, bahkan Nabi Isa 'alaihis salam telah diangkat Allah ke dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali Imran Ayat 54Setelah ancaman yang ditunjukkan secara terang-terangan tidak membawa hasil, maka mereka melakukan gerakan di bawah tanah. Mereka, yakni orang-orang yang mengingkari nabi isa dan ajarannya, tidak tinggal diam. Mereka membuat tipu daya secara rahasia untuk menghalangi dakwah isa. Maka untuk menghadapi mereka sekaligus membela agama yang dibawa rasul-Nya, isa, Allah pun tidak diam. Dia membalas tipu daya mereka itu sehingga mereka gagal total dalam melaksanakan tipu dayanya. Allah sebaik-baik pembalas tipu daya, bahkan dia menguat-kan dakwah isa dengan rohulkudus jibril. Ayat ini menjelaskan tentang beberapa bukti kemuliaan isa bin maryam. Ingatlah, hai nabi Muhammad, ketika Allah berfirman, wahai isa! aku akan mewafatkanmu atau menyempurnakan keberadaanmu di dunia dan mengangkatmu kepada-ku, yaitu ke tempat yang mulia tanpa melalui proses kematian, serta menjauhkan dan menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu yang tidak mengubah agamamu serta yang membenarkan kenabianmu di atas orang-orang yang kafir terhadapmu dengan menyembunyikan bukti-bukti kerasulanmu hingga hari kiamat. Kemudian kepada-ku kalian kembali, baik yang beriman kepada nabi isa maupun yang kafir kepadanya, lalu aku beri keputusan tentang apa yang kalian perselisihkan yaitu tentang isa dan kebenaran ajaran yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah sekumpulan penafsiran dari beragam ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat Ali Imran ayat 54 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Dukunglah syi'ar kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Bacaan Sering Dilihat Baca banyak halaman yang sering dilihat, seperti surat/ayat An-Naziat, Quraisy, Al-Qari’ah, Al-Ma’idah 3, Az-Zumar 53, Al-Lahab. Termasuk Bismillah, Al-Kahfi 1-10, An-Nashr, Yusuf, Al-Ashr, An-Nisa 59. An-NaziatQuraisyAl-Qari’ahAl-Ma’idah 3Az-Zumar 53Al-LahabBismillahAl-Kahfi 1-10An-NashrYusufAl-AshrAn-Nisa 59 Pencarian al furqan 53, al baqarah 206, surah al a'raf ayat 23, surat al kahfi ayat 8 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
ORANG-ORANG kafir senantiasa berusaha membuat rekayasa, tipu-daya, skenario, atau makar untuk memadamkan cahaya api kebenaran dan syiar Islam di muka bumi. Orang-orang non-Muslim yang memusuhi Islam dan umat Islam senantiasa berusaha menggalang dana dan kekuatan untuk mengalahkan kaum Muslim dan menistakan agama Allah SWT. Namun, Al-Quran menjanjikan, makar Allah SWT lebih SWT sajalah sebaik-baik pembalas tipu-daya dan skenario kaum kafir yang terus menyerang Islam dan kaum Muslim dengan berbagai cara. Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran 3 ayat 54 Allah SWT menegaskan وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya”. Ayat di atas merupakan rentetan dari kisah Nabi Isa ketika mana menyeru kaumnya kepada agama Islam. Ayat ini juga merupakan ancaman kepada kaum kafir yang ingkar terhaddap dakwah Nabi Isa. Mereka merancang untuk menyalib dan membunuh Nabi Isa. Namun, rencana mereka atau tipu-muslihat mereka dihancurkan oleh Allah SWT. Dalam ayat berikutnya, Allah SWT menceritakan bagaimana Allah SWT mengangkat Nabi Isa ke langit. Ibn Katsir menuliskan "Allah Swt. menceritakan perihal segolongan orang-orang terkemuka Bani Israil dalam rencana mereka yang hendak membinasakan Nabi Isa Mereka bertujuan ingin menimpakan kejahatan terhadapnya dan menyalibnya. Mereka semuanya bergabung untuk menentangnya dan menghasutnya ke hadapan raja di masa itu yang kafir. Mereka menyampaikan berita hasutan kepada si raja bahwa di sana ada seorang lelaki yang menyesatkan orang-orang banyak, menghalang-halangi mereka untuk taat kepada raja, merusak rakyat serta memecah-belah antara seorang ayah dan anaknya; dan hasutan-hasutan lainnya yang biasa mengakibatkan sanksi yang berat bagi pelakunya. Mereka melemparkan tuduhan terhadap Nabi Isa sebagai seorang pendusta, dan bahwa dia adalah anak zina. Hal tersebut membangkitkan kemarahan si raja, lalu ia mengirimkan orang-orangnya untuk menangkap dan menyalibnya serta menyiksanya." "Ketika mereka mengepung rumah Nabi Isa dan mereka menduga pasti dapat menangkapnya, maka Allah menyelamatkan Nabi Isa dari sergapan mereka. Allah mengangkatnya dari atap rumah tersebut ke langit. Kemudian Allah memiripkan rupa seorang lelaki yang ada di dalam rumah tersebut dengan Nabi Isa Ketika mereka masuk ke dalam rumah itu, mereka menduga lelaki tersebut sebagai Nabi Isa dalam kegelapan malam, lalu mereka menangkapnya dan menghinanya serta menyalibnya, lalu meletakkan duri di atas kepalanya." "Hal tersebut merupakan tipu daya dari Allah terhadap mereka, karena Dia akan menyelamatkan Nabi-Nya dan mengangkatnya dari hadapan mereka ke langit, serta meninggalkan mereka bergelimangan di dalam kesesatan. Mereka menduga bahwa mereka telah berhasil mencapai sasarannya. Dan Allah menempatkan di dalam hati mereka kekerasan dan keingkaran terhadap perkara yang hak. Hal ini melekat di hati mereka, dan Allah menimpakan kepada mereka kehinaan yang tidak pernah lekang dari diri mereka sampai hari kiamat nanti." Allah SWT berfirman وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Ali Imran 54. Tafsir fi Zilalil Quran Syed Qutb menceritakan bagaimana perancangan Allah SSWT itu memusnahkan perancangan jahat kaum kafir Quraisy. Skenario Allah SWT akan senantiasa berlaku dengan ikhtiar para pejuang di jalan Allah mujahid fillah yang ikhlas demi menggapai gelar syuhada. Berbuatlah sesuatu untuk kemenangan Islam, maka tipu-daya kaum kafir akan gagal total. Wallahu a'lam bish-shawabi. Sumber Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir fi Zhilalil Quran, Shahih Bukhari & Shahih Muslim.